Syekh Abdul Qodir Duduk Di Atas Sejadah Melayang-Layang Di Atas Sungai Dajlah


Syekh Sahal bin Abdullah At-Tastari di kala mukasyafah berkata: "Pada suatu hari masyarakat Baghdad merasa kehilangan Syekh Abdul Qodir, mereka sibuk mencari di mana Syekh itu berada.

Setelah diadakan pencarian yang seksama, diketemukan beliau sedang duduk di atas air sungai Dajlah, beliau dikerumuni berbagai jenis ikan menciumi tangan dan kaki beliau". Kata Syekh Sahal: "Saya tidak merasa bosan melihat keajaiban beraneka jenis ikan dengan nuansa beraneka warna dan dengan gerakan gaya yang berbeda pula, sehingga tidak terasa sampai datang waktu dzuhur.

Di kala itu saya melihat sajadah warnanya hijau disulam dengan benang emas dan perak bermotifkan tulisan dua baris, baris pertama: 'ALAA INNA AULIYAA ALLOOHI LA KHOFUN 'ALAIHIM WALAAHUM YAHZANUN (Sesungguhnya para kekasih Alloh itu mereka tidak merasa takut dan bagi mereka tidak merasa sedih duka nestapa).

Dan baris kedua dengan tulisan: SALAAMUN 'ALAIKUM AHLAL BAITI INNAHU HAMIIDUN MAJIID (Keselamatan dan kesejahteraan tetap bagimu sekalian wahai Ahli Bait Nabawi, sesungguhnya Alloh Maha Terpuji, Maha Agung). Sajadah itu terhampar melayang di atas sungai Dajlah, lalu Syekh duduk di atas sajadah itu.

Tidak lama kemudian datang rombongan kawula muda rata-rata tubuhnya tegap semampai, wajahnya tampan, ganteng ceria penuh wibawa mengiringkan seorang pria yang kegantengan dan kharismanya melebihi dari yang lainnya. Di hadapan mereka terhampar sejadah, dengan serempak mereka berdiri menghormati Syekh dengan sopan santun dan rasa khidmat seolah-olah mereka terkendali dengan kewibawaan beliau.

Lalu Syekh berdiri untuk melaksanakan sholat berjama'ah, beliau menjadi imam dan yang lainnya menjadi makmum, termasuk para wali Baghdad. Di kala Syekh mengucapkan takbir, para malaikat pemangku 'arasy dengan serempak pula mengucapkan takbir. Di waktu membaca tasbih, seluruh malaikat yang di langit mengikuti membaca tasbih. Pada waktu beliau membaca tahmid keluar dari mulut Syekh sinar cahaya memancar menjulang ke atas.

Seusai melaksanakan sholat, lalu beliau membaca do'a: ALLOHUMA INNII AS ALUKA BIHAQQI JADDIL NABIYYIKA WAKHIYAROTIKA MIN KHOLKIKA ALLA TAQBADO RUUHA MURIIDII WA MURIIDATAN LII ILLA 'ALAA TOOBATI (Ya Alloh, aku mohon pada-Mu dengan bertawassul pada kakek moyangku Nabi Muhammad saw pilihan-Mu dan makhluk-Mu. Semoga Engkau Ya Alloh, jangan merenggut nyawa muridku baik pria maupun wanita sebelum mereka itu bertobat lebih dahulu pada-Mu).

Seluruh Malaikat membaca amin atas doa itu, demikian pula seluruh kaum muslimin yang hadir. Di kala itu datang hatif dari alam gaib, firman Alloh: "Wahai Abdul Qodir, bergembiralah, karena doamu telah Ku terima". *** اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan. ***

0 Response to " Syekh Abdul Qodir Duduk Di Atas Sejadah Melayang-Layang Di Atas Sungai Dajlah"

Post a Comment