Waktu yang tepat untuk berbulan madu


Waktu Yang Tepat Untuk Berbulan Madu


Syekh Ibnu Yamun mengisyaratkan hal-hal yang utama untuk berbulan madu, baik hari maupun waktunya, dalam nazham nya yang ber bahar rajaz berikut ini:

وفَضِّلَنّ غُرَةَ الشَهْرِ فَقَدْ # فُضِّلَ فِي الأَيَامِ قُلْ يَوْمَ الأحَد

"Utamakan berbulan madu pada awal bulan, semua hari diawal bulan itu utama. Katakanlah hari Ahad."
Syekh penazham menerangkan, bahwa berbulan madu pada awal bulan lebih utama dari pada akhir bulan, karena adanya sesuatu yang diharapkan bagi kemuliaan anak yang bakal terlahir saat bertambahnya bulan. Demikian pula menanamkan tanaman sebaiknya dilakukan di awal bulan, karena tanaman itu akan bisa berbuah lebih banyak dari pada kalau ditanam pada akhir bulan.

Sebagaimana yang dikatakan Imam Qazwani, bahwa berbulan madu sunah dilakukan pada bulan Syawal, karena ada hadits dari Aisyah ra. yang telah disebutkan dibagian terdahulu. Syeh pe nazham juga menerangkan, bahwa berbulan madu pada hari Ahad adalah yang paling utama dari pada hari-hari lain. Karena ada keterangan yang diriwayatkan oleh shahabat Ali bin Abi Thalib kw. bahwa Allah Swt. memulai menciptakan langit dan bumi pada hari Ahad. Ketika ditanya tentang hari Ahad, Rasulullah Saw. menjawab, bahwa hari Ahad adalah hari menanam tanaman dan meramaikan. Sebab, Allah Swt. memulai menciptakan dunia dan meramaikannya pada hari Ahad. Akan tetapi pendapat yang lebih umum dan shahih adalah Allah Swt. memulai menciptakan alam pada hari Sabtu. Bahkan didalam kitab Ar-Raudhul Anfi Imam Suhail dikemukakan, bahwa Nabi Saw. tidak pernah mengatakan:

"Sesungguhnya Allah Swt. mulai menciptakan alam pada hari Ahad", kecuali menurut Imam Ibnu Jarir. Karenanya, pendapat tersebut hanya angan-angan. Termasuk hari yang disunahkan untuk berbulan madu adalah hari Jumat. Tentang hari Jumat telah ditanyakan kepada Nabi Saw., dan beliau menjawab: "Hari Jumat adalah hari nikah dan melamar. Dihari hari Jumat Nabi Adam as. menikah dengan Siti Hawa, Nabi Yusuf as. menikah dengan Siti Zulaikha, Nabi Musa as. menikah dengan putri Nabi Syuaib as., dan Nabi Sulaiman as. menikah dengan Satu Bulqis."

Disamping itu diriwayatkan secara shahih , bahwa Nabi Saw. menikah dengan Siti Khadijah dan Aisyah pada hari Ahad.

Pertama, hadits yang diriwayatkan oleh shahabat Al-Qamah bin Safwan, dari Ahmad bin Yahya secara marfu' bahwa Nabi Saw. bersabda:

Jauhilah 12 hari dalam setahun, karena hari-hari itu dapat menghilangkan beberapa harta dan menyingkap tabir cela seseorang. Kami bertanya, 'Ya Rasulallah, manakah 12 hari itu?' Nabi Saw. menjawab, 'Yakni:

Tanggal 12 Muharram, Tanggal 10 Shafar,Tanggal 4 Rabiul Awal, Tanggal 18 Rabiuts Tsaniyah, Tanggal 18 Jumadil Ula, Tanggal 18 Jumadits Tsaniyah, Tanggal 12 Rajab, Tanggal 26 Sya'ban, Tanggal 24 Ramadhan, Tanggal 2 Syawal, Tanggal 18 Zulkaidah, Tanggal 8 Zulhijjah'." 
Kedua, diriwayatkan oleh Abu Ya'la dari Ibnu Abbas ra. Secara marfu':

"Hari Sabtu adalah hari tipu daya dan tipu muslihat. Hari Ahad adalah hari untuk menanam dan membangun (berbulan madu). Hari Senin adalah hari untuk bepergian dan mencari rizki. Hari Selasa adalah hari untuk perang dan datangnya mara bahaya. Hari Rabu adalah hari untuk pengambilan dan pemberian. Hari Kamis adalah hari untuk mencari kebutuhan dan menghadap raja. Hari Jumat adalah hari untuk melamar dan menikah."

Selain itu, ada juga keutamaan yang disampaikan oleh shahabat Ali bin Abi Thalib krwj.,  yang berbentuk syair berbahar wafir.:

"Sebaik-baik hari adalah hari Sabtu dengan nyata untuk berburu, jika kamu suka tanpa ragu.
Hari Ahad adalah hari untuk membangun (berbulan madu), karena Allah menciptakan langit dihari itu.

Jika kamu bepergian dihari Senin, Kamu akan kembali dengan untung dan harta jangan ragu.
Jika kamu ingin berhjamah maka hari selasa  pada hari itu saatnya mengalirkan darah.
Apabila suatu hari kamu harus minum obat, maka sebaik-baik hari adalah hari Rabu.
Hari Kamis adalah hari untuk menunaikan haji, karena  Allah Swt. mengizinkan tunainya hajat itu. 
Keutamaan hari Jumat untuk kawin dan menanam, bersenang- senangnya antara laki-laki dan perempuan. Ini semua adalah ilmu yang tiada mampu meraihnya, kecuali Nabi atau orang yang diwasiati Nabi."

0 Response to "Waktu yang tepat untuk berbulan madu"

Post a Comment