53 Kata Mutiara Imam Syafi'i

  1. “Menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal yang tidak baik merupakan suatu keharusan, sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya dari ungkapan buruk.” 
  2. Kesabaran adalah akhlak mulia, yang dengannya setiap orang dapat menghalau segala rintangan.”
  3. “Menganggap benar dengan hanya satu pandangan merupakan suatu bentuk ketertipuan. Berpegangan dengan suatu pendapat itu lebih selamat daripada berkelebihan dan penyesalan. Melihat dan berpikir, keduanya akan menyingkap keteguhan hati dan kecerdasan. Bermusyawarah dengan orang bijak merupakan bentuk kemantapan jiwa dan kekuatan mata hati. Maka, berpikirlah sebelum menentukan suatu ketetapan, atur strategi sebelum menyerang, dan musyawarahkan terlebih dahulu sebelum melangkah maju ke depan.”
  4. Barangsiapa mengadu domba untuk kepentinganmu, maka dia akan mengadu domba dirimu; dan barangsiapa menyampaikan fitnah kepadamu, maka ia akan memfitnahmu.”
  5. Barangsiapa jika engkau menyenangkannya, dia berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu. Begitu juga ketika kau membuatnya marah, dia berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu.”
  6. “Tak akan sempurna ( akal ) seorang laki-laki, kecuali dengan empat hal; beragama, amanah, pemeliharaan dan penjagaan diri, serta ketenangan dan ketabahan.” 
  7. “Sebaik-baik harta simpanan adalah taqwa, dan sejelek-jeleknya adalah sikap permusuhan.”
  8. Siasat manusia jauh lebih dahsyat dari siasat binatang.”
  9. “Keluarga manapun yang wanita-wanitanya tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang bukan anggota keluarga, dan laki-lakinya tidak pernah bertemu dengan wanita-wanita yang bukan dari keluarganya, niscaya akan ada dari anak-anak mereka yang bodoh (kuper).”
  10. “Keridhaan semua manusia adalah satu hal yang mustahil untuk dicapai, dan tidak ada jalan untuk terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah apa yang bermanfaat untuk dirimu dan berpegang teguhlah dengannya.” 
  11. “Barangsiapa yang dipancing untuk marah, namun ia tidak marah, maka dia tak ubahnya keledai, dan barangsiapa yang diminta keridhaannya namun tidak ridha, maka dia adalah syetan.”
  12. Kedermawanan dan kemuliaan adalah dua hal yang dapat menutupi aib. 
  13. “Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik, maka posisikan dirimu di antara keduanya.”
  14. “Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.” 
  15. “Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.” 
  16. “Tidak ada seorangpun yang hidup dengan tanpa adanya orang yang dicintai dan orang yang dibenci, kalau memang demikian realitasnya, maka hendaknya ia senantiasa bersama orang-orang yang taat kepada Allah swt.” 
  17. “Karakter umum manusia adalah pelit, termasuk hal yang menjadi kebiasaannya adalah apabila ada orang yang mendekatinya, maka ia akan menjauhinya, dan apabila ada orang yang menjauh darinya, iapun akan mendekati orang itu.”
  18. “Janganlah kamu berkonsultasi kepada orang yang di rumahnya tidak terdapat makanan, karena hal tersebut menandakan tidak berfungsinya akal mereka.”
  19. “Bukanlah orang yang berakal itu manakala dihadapkan kepadanya perkara yang baik dan perkara yang buruk, lantas ia memilih yang baik, akan tetapi dikatakan orang berakal apabila dihadapkan kepadanya dua hal yang buruk lantas ia memilih yang paling ringan keburukannya di antara keduanya.” 
  20. “Perdebatan dalam agama akan mengeraskan hati dan menimbulkan rasa dendam. “ 
  21. “Jika engkau mendengar sesuatu yang engkau benci tentang sahabatmu, maka jangan tergesa-gesa untuk memusuhinya, memutus tali persahabatan, dan kamu menjadi orang yang telah menghilangkan suatu keyakinan dengan keraguan. Tetapi temuilah dia! Dan katakan kepadanya, “Aku mendengar kamu melakukan ini dan itu….?” Tentunya dengan tanpa memberitahukan kepadanya siapa yang memberi informasi kepadamu.
  22. Jika ia mengingkarinya, maka katakan kepadanya, “Kamu lebih jujur dan lebih baik”, cukup kalimat itu saja dan jangan menambahi kalimat apapun. Namun jika ia mengakui hal itu, dan ia mengemukakan argumentasinya akan hal itu, maka terimalah.”
  23. “Siapa yang menginginkan khusnul khotimah di penghujung umurnya, hendaknya ia berprasangka baik kepada manusia.”
  24. “Sesungguhnya Hasad itu terlahir dari suatu kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan struktur tubuhnya, runtuhnya temperatur tubuh dan lemahnya daya nalarnya.” 
  25. “Orang yang paling zhalim adalah mereka yang melakukan kezhaliman itu pada dirinya sendiri. Bentuk kezhaliman itu adalah : 
  26. • orang yang bersikap tawadhu’ ( rendah hati) di depan orang yang tidak menghargainya.
  27. • Menumpahkan kasih sayangnya kepada orang yang tidak ada nilai manfaat.
  28. • Mendapat pujian dari orang yang tidak dikenalnya. 
  29. “Bersihkan pendengaran kalian dari hal-hal yang tidak baik, sebagaimana kalian membersihkan mulut kalian dari kata-kata kotor, sesungguhnya orang yang mendengar itu tidak jauh berbeda dengan yang berucap.
  30. "Sesungguhnya orang bodoh itu melihat sesuatu yang paling jelek dalam dirinya, kemudian ia berkeinginan untuk menumpahkannya dalam diri kalian, andaikan kalimat yang terlontarkan dari orang bodoh itu dikembalikan kepadanya, niscaya orang yang mengembalikan itu akan merasa bahagia, begitu juga dengan kehinaan bagi orang yang melontarkannya.”
  31. “Tidak termasuk saudaramu orang yang senang mencari muka di hadapanmu.”
  32. “Orang yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan tidak ia ketahui. Dengan menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan semakin mantap, dan dengan menanyakan apa yang belum ia ketahui, maka ia akan menjadi tahu. Sementara orang bodoh itu meluapkan kemarahannya karena ( sulitnya ) ia belajar, dan tidak menyukai pelajaran.”
  33. “Sejelek-jelek bekal menuju ke alam akhirat adalah permusuhan dengan sesamanya.”
  34. ( Imam Syafi’i )
  35. “Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik, maka posisikan dirimu di antara keduanya.” 
  36. “Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.” 
  37. “Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.”
  38. “Jika engkau mendengar sesuatu yang engkau benci tentang sahabatmu, maka jangan tergesa-gesa untuk memusuhinya, memutus tali persahabatan, dan kamu menjadi orang yang telah menghilangkan suatu keyakinan dengan keraguan. Tetapi temuilah dia! Dan katakan kepadanya, “Aku mendengar kamu melakukan ini dan itu….?” Tentunya dengan tanpa memberitahukan kepadanya siapa yang memberi informasi kepadamu. Jika ia mengingkarinya, maka katakana kepadanya, “Kamu lebih jujur dan lebih baik”, cukup kalimat itu saja dan jangan menambahi kalimat apapun. Namun jika ia mengakui hal itu, dan ia mengemukakan argumentasinya akan hal itu, maka terimalah.”
  39. “Sesungguhnya Hasad itu terlahir dari suatu kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan struktur tubuhnya, runtuhnya temperatur tubuh dan lemahnya daya nalarnya.”
  40. “Orang yang paling Zhalim adalah mereka yang melakukan kezhaliman itu pada dirinya sendiri. Bentuk kezhaliman itu adalah :
  41. • orang yang bersikap tawadhu’ ( rendah hati ) di depan orang yang tidak menghargainya.
  42. • menumpahkan kasih sayangnya kepada orang yang tidak ada nilai manfaat.
  43. • mendapat pujian dari orang yang tidak dikenalnya.
  44. “Siapa yang menginginkan khusnul khotimah dipenghujung umurnya, hendaknya ia berprasangka baik kepada manusia.”
  45. “Bersihkan pendengaran kalian dari hal-hal yang tidak baik, sebagaimana kalian membersihkan mulut kalian dari kata-kata kotor, sesungguhnya orang yang mendengar itu tidak jauh berbeda dengan yang berucap. Sesungguhnya orang bodoh itu melihat sesuatu yang paling jelek dalam dirinya, kemudian ia berkeinginan untuk menumpahkannya dalam diri kalian, andaikan kalimat yang terlontarkan dari orang bodoh itu dikembalikan kepadanya, niscaya orang yang mengembalikan itu akan merasa bahagia, begitu juga dengan kehinaan bagi orang yang melontarkannya.”
  46. “Tidak termasuk saudaramu orang yang senang mencari muka di hadapanmu.”
  47. “Barangsiapa benar dalam berukhuwah dengan saudaranya, maka kekurangannya akan diterima, kelemahannya akan ditutup dan kesalahan-kesalahannya dimaafkan.”
  48. “Orang yang berakal adalah mereka yang dapat menjaga dirinya dari segala perbuatan tercela.” 
  49. “Tiada kebahagiaan yang menyamai persahabatan dengan saudara yang satu keyakinan, dan tiada kesedihan yang menyamai perpisahan dengan mereka.”
  50. “Berapa banyak orang yang telah berbuat kebajikan kepadamu yang membuatmu terbelenggu dengannya, dan berapa banyak orang yang memperlakukanmu dengan kasar dan ia memberi kebebasan kepadamu.” 
  51. “Barangsiapa yang ditertawakan karena suatu masalah, maka ia tidak akan pernah melupakan masalah tersebut.” 
  52. “Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka mulailah dari yang terpenting dan mendesak.” (
  53. “Barangsiapa menyimpan rahasianya, maka kebaikan ada di tangannya.”

0 Response to "53 Kata Mutiara Imam Syafi'i "

Post a Comment